bisnis sipendaki gunung
FIGUR-Mengawali karir di bidang properti sejak tahun 1994, Lukas Bong tidak ingin disebut senior. Ia memulai karirnya di bidang properti pada developer. Tujuh tahun kemudian ia mulai berkiprah di agen properti. Pada tahun 2001, Lukas masuk ke bendera ERA-Commerce, baru kemudian menapaki karir di ERA Max hingga sekarang. Jika dilihat dari rekam jejak karirnya, Lukas termasuk salah satu member broker yang konsisten dengan satu brand saja. Saat ditanya apa faktor yang membuatnya konsisten untuk tidak berpindah ke lain brand, ia mengatakan bahwa sebetulnya masih banyak para seniornya di ERA yang lebih konsisten darinya.
“Jika dibilang konsisten, sebetulnya tidak juga. Masih banyak senior saya di ERA yang lebih lama dari saya. ERA masuk ke Indonesia sejak tahun 1992 dan masih banyak yang konsisten untuk tetap ada di ERA sampai sekarang,” terangnya.
Saat ini banyak berkembang brand baru yang local maupun yang berasal dari luar. Menanggapi hal ini, Lukas menganggapnya sebagai suatu hal yang positif dan negatif. Keduanya saling beriringan. “Saya pikir dengan munculnya brand-brand baru, selalu ada dua sisi ya. Ada sisi positif dan negatifnya,” kata Lukas.
Lukas mengatakan, setiap tahun ERA mengadakan conference di Singapura yang diikuti oleh ERA se-Asia Pasifik. Percaya atau tidak percaya marketing itu jika sudah mendapatkan income yang lebih, ia perlu sesuatu apresiasi yang tidak bisa dibeli dengan uang. Ia ingin suatu pengakuan. Nah, kalau di ERA sendiri ada reward untuk marketing se-Asia Pasifik. Marketing dari ERA di Indonesia sudah ada yang berkiprah di kancah Internasional.
Lukas mengaku memiliki hobi travelling. Adapun travelling yang ia lakukan pun, lebih kepada travelling yang menantang. “Saya senang adventure. Senang travelling, seperti naik gunung, menyelam dan memancing. Terakhir saya naik ke rinjani dan kegunung Semeru saat kuliah. Pernah juga ke kinibalu,” ungkapnya.
Jika ada kegiatan outing dari kantor pun, Lukas mengajak teman-teman kantor ke gunung dank e tempat yang memang kalaupun mereka punya uang, mereka tidak bisa kesana dengan keluarga. Terakhir ia dan rekan-rekan kantornya outing ke Gunung Gede, Jawa Barat. Ia juga senang memancing .
“Sebetulnya esensi dari memancing ikan itu bukan seberapa banyak dapat ikannya,tetapi sensasinya,” ungkap Lukas. Lukas menambahkan sangat disayangkan sebetulnya, nelayan kita itu kadang-kadang kalau cari ikan pake bom. Memang dapatnya banyak. Tetapi untuk recoverynya butuh waktu puluhan tahun dan akan merugikan nelayan itu sendiri. Alhasil, kalau dia mau nangkep-nangkep ikan gak bisa di pinggir-pinggir lagi, agak ke tengah. Sedangkan kalau ditengah sudah ada kapal-kapal yang lebih besar lagi. Jadi mati juga nelayan kita,” terang Lukas.
Selain laut, ia juga suka pada ketinggian. Baginya, mendaki gunung itu merupakan tantangan untuk diri sendiri sekaligus merupakan filosofinya dalam membangun bisnis yang Lukas yakini selama bertahun-tahun.
Lukas mengatakan, “Saat mendaki gunung,kita bukanlah menaklukan gunung yang tinggi itu, melainkan menaklukan mental kita sendiri, begitupun dengan bisnis ini, tidak selamanya bisnis ini naik pada saat kita susah maka kita harus bisa meyakini diri kita bahwa kita pasti bisa melewati semuanya.
klik disini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: