VIVA.co.id - Penduduk di sekitar Gunung Semeru terkejut dengan fenomena hujan abu vulkanik yang terjadi beberapa hari terakhir ini. Hujan abu mengguyur pemukiman penduduk yang berada di kaki Gunung Semeru.
Hujan abu berwarna abu-abu dengan jumlah yang cukup banyak. "Penduduk sempat panik dan takut karena hujan abu itu berasal dari Mahameru," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Tengger Bromo Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari saat berbincangan dengan VIVA.co.id, Senin 26 Januari 2015.
Awalnya penduduk mengira hujan abu terjadi karena aktivitas letusan di Gunung Semeru. Memang saat ini Semeru sedang berstatus waspada dan aktivitas kegempaan vulkaniknya pun cukup tinggi.
Namun, ternyata hujan abu itu bukan terjadi karena lontaran dari letusan Gunung Semeru. "Kami sudah berkoordinasi dengan PVMBG. Namun, dipastikan tidak ada erupsi di Semeru," ujar Ayu.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merupakan lembaga perumus kebijakan dan bimbingan teknis di bidang bencana gunung berapi. Lembaga ini di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Menurut Ayu, berdasarkan pengamatan dan pemantauan PVMBG, hujan abu terjadi akibat adanya aktivitas badai besar di Mahameru. "Badai besar itulah yang membawa terbang abu vulkanik yang menumpuk dengan jumlah banyak di Mahameru," kata Ayu.
Ayu mengimbau penduduk tak perlu takut dan media tidak melebih-lebihkan fenomena hujan abu yang terjadi di Semeru. "Kami akan selalu berkoordinasi dengan PVMBG agar tahu apa yang terjadi pada Semeru," kata Ayu.
Seperti diketahui, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kini berstatus waspada. Status itu sudah disandang gunung berketinggian 3.676 mdpl sejak 3 Mei 2012 lalu. (hd)
klik di sini: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/582442-menguak-fenomena-hujan-abu-di-gunung-semeru
debu vulkanik semeru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: