Cara Menjadi Orang Yang Sabar
أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang".Q-S Ar-Ra'd ayat 28.
Kekuatan ketegaran hati itu hanya bertahan selama kita melakukan amalan-amalan sunnahnya. Jika kita meninggalkannya , maka kekuatan dan ketegaran hati itu akan memudar perlahan- lahan. Menyebabkan mudah stress, emosi dan terserang penyakit hati (syetan di dalam hati) lainnya.
Cara termudah untuk dapat jadi orang yang penyabar adalah, tingkatkanlah amalan-amalan sunnah Rosulullah secara bertahap sedikit demi sedikit tetapi rutin. Contoh: Jika anda biasanya selesai sholat fardhu tidak pernah berzikir, cobalah mulai berzikir secara rutin. Kemudian jika sudah terbiasa lalu amalannya ditingkatkan dengan cara menambahkan lagi waktu berzikirnya. Umpama, yang sebelumnya biasanya lima menit kemudian ditambakan lagi menjadi sepuluh menit, atau tambahkanlah amalan sunnah lainnya seperti sholat malam, baca Quran dan lain-lain. Bagi yang sholatnya sering tinggal, biasakanlah agar jangan sampai meninggalkannya lagi. Anggaplah sholat itu suatu kebutuhan hidup. Mengerjakan amalan-amalan sunnah secara rutin, walau amalannya sedikit, itu lebih baik dan terasa pengaruh perubahannya di hati daripada amalannya banyak tetapi tidak rutin.
Wassalam. Hati yang penyabar adalah hati yang mudah memaafkan. Semoga catatan ini bermanfaat. Untuk lebih jelasnya mengenai masalah perubahan perasaan hati dari lemah menjadi kuat (proses transisi iman dari lemah menjadi kuat).
Sumber Klik Disini!
Bismillahirrahmanirrahiim...
Assalamu'alaikum
warohmatullahi wabarokatuh..
Alhamdulillah masih diberi nikmat sehat sehingga masih bisa menyapa para
sahabat di hari yang cerah ini *_*
Sabar dan ikhlas... dua kata yang sangat mudah di ucapkan tapi terasa
sulit ketika dijalankan... eiiits.. itu kata siapa? sebenarnya ga ada
yang sulit jika kita mau berusaha dan slalu berkhusnudzon kepada
Allah...
Seringkali ketika kita mendapatkan suatu permasalahan, kita justru
berprasangka buruk bahwa Allah pilih kasih dan tidak sayang kepada kita.
Padahal supaya permasalahan yang kita hadapi terasa ringan, maka kita
harus menjaga persangkaan yang baik (huznudzan) kepada Allah swt.
terhadap ujian permasalahan yang diberikan pada kita.
Dengan perasaan positif tersebut kita akan mampu bersabar dan bisa
berfikir jernih untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang kita
hadapi. Kita harus berusaha sabar dan ikhlas.
Pada umumnya kita semua bisa lebih sabar, disaat kita di uji Allah
dengan hal yang menyenagkan, tapi saat kita di uji Allah dengan ujian
yang tidak menyenangkan, seperti ujian kesulitan, ujian kehilangan dan
atau musibah maka kebanyakan dari kita, akan merasa begitu sulit
menerimanya dan sulit untuk bisa sabar.
Ujian kesulitan, ujian kehilangan, kekurangan musibah, penyakit,
kemiskinan, adalah perkara biasa yang dihadapi oleh manusia selama hidup
di dunia ini.
Perhatikan firman Allah SWT berikut ini “ Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah
yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] :
155-157).
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:
“Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al ‘Ankabuut
[29] : 2)
Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu
menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada
hakikatnya hanyalah ujian.
Sesungguhnya dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan
pengampunan dari Allah SWT. Sabda Rasulullah saw: “Tak seorang muslim
pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat
daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan
buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang
menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ketahuilah dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat
yang Allah SWT berikan untuk kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar
yang menyertainya. Seperti sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pahala
yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah
mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka.
Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa
yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi,
dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [146]).
Rasulullah SAW bersabda : “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa
orang mukmin dan mukminat, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya
sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari
dosa (HR. Tirmidzi).
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang
lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Kita harus rela menerima segala ketentuan Allah dan menyadari bahwa
apapun yang terjadi, sudah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh.
Kita wajib menerima segala ketentuan Allah dengan penuh keikhlasan.
Allah SWT berfirman : “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan
pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul
Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57] : 22)
Apabila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, sebaiknya kita
mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami
adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembali). ini
dinamakan dengan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah SWT).
Kalimat istirja’ akan lebih sempurna lagi jika ditambah, setelahnya
dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut :“Ya
Allah, berilah ganjaran atas musibah yang menimpaku dan gantilah musibah
itu yang lebih baik bagiku.” Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’
dan berdo’a dengan doa di atas niscaya Allah SWTakan menggantikan
musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang lebih baik. (Hadits riwayat
Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu Salamah.)
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila ada anak salah seorang hamba itu
meninggal maka Allah bertanya kepada malaikat-Nya, ‘Apakah kalian
mencabut nyawa anak hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab, ‘Ya.’ ‘Apakah
kalian telah mencabut nyawa buah hati hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab
‘Ya.’ Lalu Allah bertanya, ‘Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku?’. Mereka
menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan beristirja’ -membaca innaa lillaahi dst-..’
Maka Allah berfirman, ‘Bangunkanlah untuk hamba-Ku itu sebuah rumah di
surga, dan beri nama rumah itu dengan Bait al-Hamd.’.” (HR. Tirmidzi,
dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [1408]).
Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini : “Sungguh mengagumkan
urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Dan hal
itu tidak akan diperoleh kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia
mendapatkan kesenangan, maka dia bersyukur. Maka hal itu merupakan
kebaikan baginya. Dan apabila dia tertimpa kesusahan maka dia bersabar.
Maka itu juga merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
Setiap amalan akan diketahui pahalanya kecuali kesabaran, karena pahala
kesabaran itu, tanpa batas. Sebagaimana firman Allah SWT “Sesungguhnya
orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran/pahala mereka
tanpa batas.” (Az Zumar: 10)
Berikut ini ada beberapa tips yang insya Allah bisa membuat kita semua
bisa sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian-Nya yang paling berat
sekalipun :
1. Kita harus percaya pada jaminan Allah bahwa : ”Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS Al
Baqarah [2] : 286). Allah SWT yang memiliki diri kita, sangat tahu
kemampuan kita, jadi tidak akan mungkin Allah memberikan ujian yang
melebihi batas kemampuan kita.
Jadikan setiap permasalahan hidup sebagai tantangan dan ajang ujian
kenaikan kelas. Allah swt sedang mempersiapkan kita menjadi pribadi yang
lebih layak untuk menduduki posisi sosial yang lebih baik.
2. Sebenarnya, kita semua pasti mampu untuk bisa sabar dalam segala
ujian dan segala keadaan, asalkan kita kuat iman.
3. Coba kita tanyakan pada diri kita, saat kita ditimpa suatu ujian
kesulitan, kesedihan dan atau kehilangan, apa manfaat yang bisa kita
ambil kalau kita tidak sabar dan tidak mengikhlaskannya? Apakah dengan
”tidak sabar” dan ”tidak ikhlas” nya kita, maka bisa menghadirkan
kenyamanan untuk kita? Atau bisa membuat ujian tersebut tidak jadi
datang atau tidak jadi menimpa kita? Sekarang mari kita pikirkan
kembali, kita sabar atau tidak sabar, ikhlas atau tidak ikhlas, ujian
kesulitan / kesedihan atau musibah tetap terjadi dan menimpa kita kan?
Jadi lebih baik kita terima dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bila
kita bisa sabar dan ikhlas menerimanya, maka insya Allah, tidak akan
terasa berat lagi ujian tersebut, percayalah. Dan ingat, dalam sabar,
terkandung ridha Allah SWT. Dan ridha Allah SWT terhadap kita, adalah
segalanya.
4. Kita harus selalu baik sangka kepada Allah SWT dan jangan pernah
sekalipun meragukan dan mempertanyakan keputusan, ketetapan, pengaturan
dan ketentuan Allah. Kita harus bisa sabar dan ridha terhadap apapun
keputusan, ketetapan dan pengaturan-Nya. Kalau kita masih merasa tidak
puas dengan semua keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah
itu, maka cari saja Tuhan selain Allah. Perhatikan firman-Nya dalam
hadits Qudsi : ”Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku. Siapa saja yang
tidak sabar menerima cobaan dari-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-Ku dan
tidak ridha dengan ketentuan-Ku, maka bertuhanlah kepada Tuhan selain
Aku.” (hadist ini diriwatkan oleh al-Thabrani dalam Al-Mu’jam al-Kabir
melalui jalur Abu Hind al-Dari).
Selalu berfikiran dan bersikap positif dalam memandang segala
permasalahan. Jika kita memancarkan energi positif maka lingkungan pun
akan memberikan feedback positif kepada kita.
5. Berdo’a-lah agar kita diberikan kesabaran dan kekuatan untuk bisa
memikul sebesar-besarnya masalah dari pada terus-terusan meminta untuk
dijauhkan dari masalah. Semakin kita terampil memecahkan permasalahan
besar, semakin tinggi kualitas pribadi kita.
Ya Allah..jadikan kami penyabar dan besabar dengan setiap dugaanMU.
Ya Allah, jadikanlah kami golongan hambaMU yang sabar...
Karena itu, marilah kita sabar dan ikhlas dalam segala keadaan, yakinlah
bahwa janji Allah pasti benar. Percayalah, sabar dan ikhlas, akan
membuahkan kebahagiaan hidup.
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Bismillahirrahmanirrahiim...
Assalamu'alaikum
warohmatullahi wabarokatuh..
Alhamdulillah masih diberi nikmat sehat sehingga masih bisa menyapa para
sahabat di hari yang cerah ini *_*
Sabar dan ikhlas... dua kata yang sangat mudah di ucapkan tapi terasa
sulit ketika dijalankan... eiiits.. itu kata siapa? sebenarnya ga ada
yang sulit jika kita mau berusaha dan slalu berkhusnudzon kepada
Allah...
Seringkali ketika kita mendapatkan suatu permasalahan, kita justru
berprasangka buruk bahwa Allah pilih kasih dan tidak sayang kepada kita.
Padahal supaya permasalahan yang kita hadapi terasa ringan, maka kita
harus menjaga persangkaan yang baik (huznudzan) kepada Allah swt.
terhadap ujian permasalahan yang diberikan pada kita.
Dengan perasaan positif tersebut kita akan mampu bersabar dan bisa
berfikir jernih untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang kita
hadapi. Kita harus berusaha sabar dan ikhlas.
Pada umumnya kita semua bisa lebih sabar, disaat kita di uji Allah
dengan hal yang menyenagkan, tapi saat kita di uji Allah dengan ujian
yang tidak menyenangkan, seperti ujian kesulitan, ujian kehilangan dan
atau musibah maka kebanyakan dari kita, akan merasa begitu sulit
menerimanya dan sulit untuk bisa sabar.
Ujian kesulitan, ujian kehilangan, kekurangan musibah, penyakit,
kemiskinan, adalah perkara biasa yang dihadapi oleh manusia selama hidup
di dunia ini.
Perhatikan firman Allah SWT berikut ini “ Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah
yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] :
155-157).
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:
“Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al ‘Ankabuut
[29] : 2)
Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu
menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada
hakikatnya hanyalah ujian.
Sesungguhnya dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan
pengampunan dari Allah SWT. Sabda Rasulullah saw: “Tak seorang muslim
pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat
daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan
buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang
menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ketahuilah dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat
yang Allah SWT berikan untuk kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar
yang menyertainya. Seperti sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pahala
yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah
mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka.
Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa
yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi,
dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [146]).
Rasulullah SAW bersabda : “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa
orang mukmin dan mukminat, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya
sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari
dosa (HR. Tirmidzi).
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang
lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Kita harus rela menerima segala ketentuan Allah dan menyadari bahwa
apapun yang terjadi, sudah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh.
Kita wajib menerima segala ketentuan Allah dengan penuh keikhlasan.
Allah SWT berfirman : “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan
pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul
Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57] : 22)
Apabila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, sebaiknya kita
mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami
adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembali). ini
dinamakan dengan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah SWT).
Kalimat istirja’ akan lebih sempurna lagi jika ditambah, setelahnya
dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut :“Ya
Allah, berilah ganjaran atas musibah yang menimpaku dan gantilah musibah
itu yang lebih baik bagiku.” Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’
dan berdo’a dengan doa di atas niscaya Allah SWTakan menggantikan
musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang lebih baik. (Hadits riwayat
Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu Salamah.)
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila ada anak salah seorang hamba itu
meninggal maka Allah bertanya kepada malaikat-Nya, ‘Apakah kalian
mencabut nyawa anak hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab, ‘Ya.’ ‘Apakah
kalian telah mencabut nyawa buah hati hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab
‘Ya.’ Lalu Allah bertanya, ‘Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku?’. Mereka
menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan beristirja’ -membaca innaa lillaahi dst-..’
Maka Allah berfirman, ‘Bangunkanlah untuk hamba-Ku itu sebuah rumah di
surga, dan beri nama rumah itu dengan Bait al-Hamd.’.” (HR. Tirmidzi,
dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [1408]).
Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini : “Sungguh mengagumkan
urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Dan hal
itu tidak akan diperoleh kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia
mendapatkan kesenangan, maka dia bersyukur. Maka hal itu merupakan
kebaikan baginya. Dan apabila dia tertimpa kesusahan maka dia bersabar.
Maka itu juga merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
Setiap amalan akan diketahui pahalanya kecuali kesabaran, karena pahala
kesabaran itu, tanpa batas. Sebagaimana firman Allah SWT “Sesungguhnya
orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran/pahala mereka
tanpa batas.” (Az Zumar: 10)
Berikut ini ada beberapa tips yang insya Allah bisa membuat kita semua
bisa sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian-Nya yang paling berat
sekalipun :
1. Kita harus percaya pada jaminan Allah bahwa : ”Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS Al
Baqarah [2] : 286). Allah SWT yang memiliki diri kita, sangat tahu
kemampuan kita, jadi tidak akan mungkin Allah memberikan ujian yang
melebihi batas kemampuan kita.
Jadikan setiap permasalahan hidup sebagai tantangan dan ajang ujian
kenaikan kelas. Allah swt sedang mempersiapkan kita menjadi pribadi yang
lebih layak untuk menduduki posisi sosial yang lebih baik.
2. Sebenarnya, kita semua pasti mampu untuk bisa sabar dalam segala
ujian dan segala keadaan, asalkan kita kuat iman.
3. Coba kita tanyakan pada diri kita, saat kita ditimpa suatu ujian
kesulitan, kesedihan dan atau kehilangan, apa manfaat yang bisa kita
ambil kalau kita tidak sabar dan tidak mengikhlaskannya? Apakah dengan
”tidak sabar” dan ”tidak ikhlas” nya kita, maka bisa menghadirkan
kenyamanan untuk kita? Atau bisa membuat ujian tersebut tidak jadi
datang atau tidak jadi menimpa kita? Sekarang mari kita pikirkan
kembali, kita sabar atau tidak sabar, ikhlas atau tidak ikhlas, ujian
kesulitan / kesedihan atau musibah tetap terjadi dan menimpa kita kan?
Jadi lebih baik kita terima dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bila
kita bisa sabar dan ikhlas menerimanya, maka insya Allah, tidak akan
terasa berat lagi ujian tersebut, percayalah. Dan ingat, dalam sabar,
terkandung ridha Allah SWT. Dan ridha Allah SWT terhadap kita, adalah
segalanya.
4. Kita harus selalu baik sangka kepada Allah SWT dan jangan pernah
sekalipun meragukan dan mempertanyakan keputusan, ketetapan, pengaturan
dan ketentuan Allah. Kita harus bisa sabar dan ridha terhadap apapun
keputusan, ketetapan dan pengaturan-Nya. Kalau kita masih merasa tidak
puas dengan semua keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah
itu, maka cari saja Tuhan selain Allah. Perhatikan firman-Nya dalam
hadits Qudsi : ”Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku. Siapa saja yang
tidak sabar menerima cobaan dari-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-Ku dan
tidak ridha dengan ketentuan-Ku, maka bertuhanlah kepada Tuhan selain
Aku.” (hadist ini diriwatkan oleh al-Thabrani dalam Al-Mu’jam al-Kabir
melalui jalur Abu Hind al-Dari).
Selalu berfikiran dan bersikap positif dalam memandang segala
permasalahan. Jika kita memancarkan energi positif maka lingkungan pun
akan memberikan feedback positif kepada kita.
5. Berdo’a-lah agar kita diberikan kesabaran dan kekuatan untuk bisa
memikul sebesar-besarnya masalah dari pada terus-terusan meminta untuk
dijauhkan dari masalah. Semakin kita terampil memecahkan permasalahan
besar, semakin tinggi kualitas pribadi kita.
Ya Allah..jadikan kami penyabar dan besabar dengan setiap dugaanMU.
Ya Allah, jadikanlah kami golongan hambaMU yang sabar...
Karena itu, marilah kita sabar dan ikhlas dalam segala keadaan, yakinlah
bahwa janji Allah pasti benar. Percayalah, sabar dan ikhlas, akan
membuahkan kebahagiaan hidup.
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
0 komentar: